Kamis, 24 April 2014

asik fisika - mudahnya memudahkan rumus

ORANG TERHADAP AIR DAN LISTRIK

Mengapa orang pada gambar yang memakai peralatan untuk mencari ikan menggunakan listrik ia tidak mengalami gejala kesetrum.


Biasanya, ketika ada air yang di aliri listrik akan menimbulkan sengatan listrik terhadap orang yang terkena air tersebut. misalkan pada saat terjadi banjir dan adanya konsleting listrik, orang yang disekitar air tersebut akan tersengat.

pada gambar di atas menunjukan bahwa ia sedang mencari ikan dengan menggunakan alat setrum, dan pada gambar pula ia tidak terlihat kesetrum padahal ia sedang berkontak langsung dengan air yang di aliri listrik. air merupakan penghantar yang baik (konduktor) dan orang pada gambar terlihat menggunakan boot yang berbahan karet (isolator) yaitu sulit menghantar listrik. di karenakan orang pada gambar menggunakan alas maka ia tidak berkontak langsung dengan tanah atau lantai (ground) yang mempunya sifat tegangan rendah. dimana aliran listrik akan mengalir dari tegangan tinggi ke tegangan rendah. dan dapat di tegaskan pula bahwa sebelum orang menyentuh tanah atau terkena air bagian tubuhnya sudah di lindungi dengan pakaian atau alas kaki yang bersifat isolator

sifat dari isolator yaitu sulit menghanrtarkan listri antara lain karet, plastik, dan lainnya.


asik fisika - mudahnya memudahkan rumus


JEMBATAN WHEATSTONE


JIKA I3 SAMA DENGAN NOL
I2 . R4 + I3 . R5 – I1 . R3 = 0, Loop II
I4 . R1 + I5 . R2 – I3 . R5 = 0, Loop III
Jika I3 = 0 , Maka =  I2 . R4 + I3 . R5 – I1 . R3 = 0
 I4 . R1 + I5 . R2 – I3 . R5 = 0
Berdasarkan hukum kirchoff I : “ setiap titik percabangan jumlah aljabar arus adalah 0
 ∑n In=0
jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah arus yang keluar
Jika I3 = 0 , maka : 
I2 . R4 – I1 . R3 = 0 
 I4 . R1 -  I5 . R2 = 0
Sehingga,
(I2 .R4 – I1 .R3 = 0  )/(I4 .R1 -  I5 .R2 = 0) (I2 .R4 = I1 .R3)/(I4 .R1 = I5 .R2) 

Berdasarkan hukum kirchoff II , maka :
R4 = R3    R4/R3  (  R2)/R1 = R3/R4   R2 . R4 = R3. R1
R1 = R2  R1/R2 



JIKA I3 TIDAK SAMA DENGAN NOL     
Pada rangkaian di loop III
I4 . R1 – I5 . R2 – I3 . R5 = 0
Dimana pada rangkaian 
I = I1 + I2
I2 = I3 + I4
I5 = I1+ I3  
Dan di dapatkan : 
(I2 – I3) R1 – (I1 + I3) R2 – I3 R5 = 0
I3 R5 = (I2 – I3) R1 – (I1 + I3) R2  ....1
Pada rangkaian di loop II :
I2 . R4 + I3 . R5 – I1 . R3 = 0
I3 R5 = I1 . R3 – I2 . R4 ….. 2
Dari persamaan tersebut (1 dan 2) disubsitusikan, maka :
(I2 – I3) R1 – (I1 + I3) R2   =  I1 . R3 – I2 . R4 
(I2 . R1 – I3 . R1) – (I1 . R2 + I3 . R2) =  I1 . R3 – I2 . R4
I2 . R1 – I3 . R1 –  I1 . R2 –  I3 . R2 = I1 . R3 – I2 . R4
I2 . (R1+  R4) – I1 .(R3 + R2 ) = I3 (R1 + R2) 
Dan dapat di cari dengan 
Rtot =E/I




Pada praktikum rumus yang digunakan antara lain :
RX . l1 = Ra . l2
Dimana l merupakan jarak antada titik AD, BD



RANGKAIAN SERI DAN PARALEL

Penurunan rumus pada rangkaian seri dan paralel.
Pada rangkaian seri
Karena pada rangkaian seri memiliki nilai arus yang sama, maka :
V = I . R
Vtot = V1 + V2 + V3
Vtot = I. R1 + I . R2 + I . R3
Vtot = I (R1 + R2 + R3)
Itot . Rtot = I (R1 + R2 + R3)
Rtot = (R1 + R2 + R3)


Pada rangkaian paralel
Karena pada rangkaian paralel memiliki nilai tegangan yang sama, maka :
I =   V/R
Itot = I1 + I2 + I3
V/Rtot = V/R1+V/R+V/R3  
V/Rtot = V (  1/R1+1/R2+I/R3  )
1/Rtot = (  1/R1+1/R2+I/R3  )

 
Pada praktikum rumus yang di gunakan antara lain:
Seri : Rtot = (R1 + R2 + R3)
Pararel : 1/Rtot = (  1/R1+1/R2+I/R3  )
Menentukan arus : I = V/R

Minggu, 20 April 2014

Senangnya Belajar Psikologi



PERKEMBANGAN KOGNITIF

Tujuan :

  1. unyuk melatih penulis dalam membuat RPP
  2. untuk memenuhi syarat uts (ujian tengah semester penulis)
  3. untuk membantu pembaca dalam memahami perkembangan kognitif

Pengertian
Secara etimologi kognitif yaitu sebagai pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan.

 istilah “cognitive” berasal dari kata cognition atau knowing berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan.
Secara terminology adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berfikir tentang seseorang atau sesuatu. Jadi kognitif adalah gejala bagaimana cara manusia memperoleh

pengetahuan atau untuk menggunakan pengetahuan
.
Tahap perkembangan kognitif

1.     
sensor motor (teori Jeanne peaget). 0-2 tahun :
·         menangis,
·         menghisap,
·         gerak/menggapai

https://https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com


2.      Pra operasional. 2-7tahun:
·         berfikir prakonseptual (2-4 tahun, berbahasa)
Ø  contoh: kemampuan berbicara, menerima informasi, kemampuan bermain, ekspresi.
·         Berfikir intuitif(4-7)
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com

3.      operasional kongkrit (7-11 tahun):
·         berfikir logis,
·         member argument/opini,
·         melakukan konserfasi,
·          mampu menyimpulkan.
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com


4.      Operasional formal (11- dewasa):
·         menerima berbeda pendapat,
·          menguji  hipotesis,
·         dapat membayangkan konsep-konsep uang tidak berhubungan dengan realita kongkrit.
https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com

Hubungan kognitif dengan tingkah laku dan hasil belajar

Bahwa hubungan antara kognitif dengan hasil belajar sangat berperan penting, karena tanpa adanya fungsi kognitif pada siswa ia tidak akan mampu untuk memahami apa yang disampaikan guru, sehungga hasil belajarnya pun akan kurang maksimal. Bagaimana ia bisa memperoleh hasil yang baik jika materi yang disampaikan gurupun tidak ia pahami.

Karakter perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif dibagi menjadi dua:
·         Anak-anak (Usia Sekolah Dasar) Operasional kongkrit (7-11 tahun) pada anak sekitar usia sekolah dasar, aktivitas mental anak terfokus pada objek yang nyata atau pada bagian kejadian yang pernah dialaminya. ini berarti bahwa anak usia sekolah dasar sudah memiliki kemampuan berpikir melalui urutan sebab - akibat

·        
Remaja (SMP dan SMA) Operasional formal (11- dewasa) 

secara umum, karakteristik perkembangan usia remaja ditandai dengan kemampuan berpikir secara abstrak dan hipotesis, sehingga ia mampu memikirkan sesuatu yang akan mungkin terjadi, sesuatu yang abstrak.

https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
·     
  
Bakat
·         Lingkungan
·         Hereditas dan lingkungan yang membentuk prilaku individu

Perbedaan individual dalam perkembangan kognitif

Individu memiliki potensi yang dapat menyebabkan perbedaan dalam perkembangan berfikir mereka. Berkembang atau tidaknya potensi tersebut tergantung pada lingkungan.

Cara membantu perkembangan kognitif dan implikasinya bagi pendidikan
·         Belajar dengan mengamati
·         Belajar sebagai proses internal yang bisa tercermin dalam perilaku
·         Perilaku yang berorientasi tujuan
·         Ayat Al-Qur”an yang berhubungann dengan perkembangan kogitif, yaitu Qs. An-Nahl(16): 11 dan 12















Dapat dicontohkan untuk pembuatan RPP

Mata pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IX, umur 14-15 tahun
Materi pembelajaran: Gelombang
Alokasi waktu: 2 x 45 menit

Tujuan:
Psikomotorik : Siswa mampu mempraktekkan antara gelombang transversal dan longitudinal. (P3)



 Kognitif : Siswa mampu membedakan ciri antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal. (K1)
Catatan : Operasional formal (11- dewasa):
·         menerima berbeda pendapat,
·          menguji  hipotesis,
·         dapat membayangkan konsep-konsep uang tidak berhubungan dengan realita kongkrit.


Afektif: Menunjukkan nilai dari gelombang transversal dan gelombang longitudinal.(A3)