Sabtu, 21 November 2015

MISKONSEPSI & PERUBAHAN KONSEP DALAM PENDIDIKAN FISIKA

Gelombang dan Optik

Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi tentang perjalanan suara. Suara berjalan paling cepat melalui hampa udara atau dimana tidak ada udara.

Mohapra (1988), menemukan bahwa banyak siswa di india mempunyai miskonsepsi mengenai hukum refleksi cahaya II. Mereka berpikir bahwa kesamaan antar sudut datang dan sudut refleksi hanya terjadi pada suatu cermin datar. Padahal, hal yang sama juga terjadi pada cermin cembung.

Banyak siswa juga beranggapan bahwa cahaya hanya di pantulkan dari permukaan cermin yang halus, dan tidak di pantulkan dari permukaan yang tidak halus. Beberapa siswa tidak percaya bahwa cahaya akan dipantulkan oleh kertas yang tidak rata.

Beberpa siswa mempunyai miskonsepsi tentang perjalanan cahya ( V.D BERG, 1992). Dua kesalahan yang diungkapkan, yaitu:
   
     1.    Lilin yang tidak terang tidak memancarkan cahaya pada siang hari, hanya pada malam hari. Lilin redup hanya memancarkan cahya pada malam hari

     2.    Cahya yang lebih terang akan berjalan lebih cepat, dalam hambatan seperti lensa, filter, dan kaca memperlambat perjalanan cahaya itu.

Beberapa siswa SD ditanya mengapa suatu benda, misalnya sepeda, dapat dilihat oleh mereka. Mereka menjelaskan bahwa sepeda itu dapat dilihat karena adanya chaya yang bersinar pada sepeda itu. Apakah bila tidak ada cahaya, sepeda itu tidak akan kelihatan? Anak-anak itu menjawab pasti. Tanpa cahya maka sepeda itu tidak dapat dilihat. Cahya adalah syarat mutlak agar benda dapat dilihat. “ lihat saja di waktu malam, semua benda tidak kelihatan karena tidak adanya cahya,” demikian komentar anak-anak tersebut.


       Beberapa siswa SMP beranggapan bahwa cahaya yang berjalan mengenai benda yang transparan akan diteruskantanpa mengalami perubahna arah. Hal ini jelas tidak sesuai dengan pengertian ilmiah, di mana cahaya, meskipun melalui benda transparan tetap mengalami perubahan arah, ada pembiasan oleh benda transparean tersebut.




Beberapa siswa SMP dan SMU mempunyai miskonsepsi akan terjadinya pembiasanpada lensa cembung atau cekung, tidak dibiaskan pada permukaan lensa tetapi pada tengah lensa. Dengan kata lain, permukaan lensa dan pada proses pembiasan cahya. Hal ini tidak benar, karena cahaya itu dibelokan dan dibiaskan justru pada permukan lensa dimana ada perbedaan indeks bias dan dua medium, yaitu udara dan kaca, atau kaca dan udara.




sumber: suparno,paul.2013."miskonsepsiperubahankonsepdalampendididkanfisika"jakarta:grasindo