MISKONSEPSI & PERUBAHAN KONSEP DALAM PENDIDIKAN FISIKA
Gelombang
dan Optik
Beberapa siswa mempunyai miskonsepsi tentang perjalanan
suara. Suara berjalan paling cepat melalui hampa udara atau dimana tidak ada
udara.
Mohapra (1988), menemukan bahwa banyak siswa di india
mempunyai miskonsepsi mengenai hukum refleksi cahaya II. Mereka berpikir bahwa
kesamaan antar sudut datang dan sudut refleksi hanya terjadi pada suatu cermin
datar. Padahal, hal yang sama juga terjadi pada cermin cembung.
Banyak siswa juga beranggapan bahwa cahaya hanya di
pantulkan dari permukaan cermin yang halus, dan tidak di pantulkan dari
permukaan yang tidak halus. Beberapa siswa tidak percaya bahwa cahaya akan
dipantulkan oleh kertas yang tidak rata.
Beberpa siswa mempunyai miskonsepsi tentang perjalanan
cahya ( V.D BERG, 1992). Dua kesalahan yang diungkapkan, yaitu:
1. Lilin yang tidak terang tidak memancarkan cahaya pada
siang hari, hanya pada malam hari. Lilin redup hanya memancarkan cahya pada
malam hari
2. Cahya yang lebih terang akan berjalan lebih cepat, dalam
hambatan seperti lensa, filter, dan kaca memperlambat perjalanan cahaya itu.
Beberapa siswa SD ditanya mengapa suatu benda, misalnya
sepeda, dapat dilihat oleh mereka. Mereka menjelaskan bahwa sepeda itu dapat
dilihat karena adanya chaya yang bersinar pada sepeda itu. Apakah bila tidak
ada cahaya, sepeda itu tidak akan kelihatan? Anak-anak itu menjawab pasti. Tanpa cahya maka sepeda itu tidak
dapat dilihat. Cahya adalah syarat mutlak agar benda dapat dilihat. “ lihat
saja di waktu malam, semua benda tidak kelihatan karena tidak adanya cahya,”
demikian komentar anak-anak tersebut.
Beberapa siswa SMP beranggapan bahwa cahaya yang berjalan mengenai benda yang transparan akan diteruskantanpa mengalami perubahna arah. Hal ini jelas tidak sesuai dengan pengertian ilmiah, di mana cahaya, meskipun melalui benda transparan tetap mengalami perubahan arah, ada pembiasan oleh benda transparean tersebut.
Beberapa siswa SMP dan SMU mempunyai miskonsepsi akan
terjadinya pembiasanpada lensa cembung atau cekung, tidak dibiaskan pada
permukaan lensa tetapi pada tengah lensa. Dengan kata lain, permukaan lensa dan
pada proses pembiasan cahya. Hal ini tidak benar, karena cahaya itu dibelokan
dan dibiaskan justru pada permukan lensa dimana ada perbedaan indeks bias dan
dua medium, yaitu udara dan kaca, atau kaca dan udara.
sumber: suparno,paul.2013."miskonsepsiperubahankonsepdalampendididkanfisika"jakarta:grasindo
sumber: suparno,paul.2013."miskonsepsiperubahankonsepdalampendididkanfisika"jakarta:grasindo